Manchester United masa David Moyes adalah seburuk-buruknya Setan Merah pas itu. Menguasai tanah Britania Raya sepanjang berdekade-dekade, Man United dirusak habis-habisan menjadi tim majal tak bertaji. Dan kini, 10 th. kemudian, pelatih Skotlandia itu membenamkan The Red Devils dalam-dalam, hingga di posisi yang lebih-lebih lebih rendah pas ia dipecat oleh mereka.

Kekalahan 2-0 di tangan West Ham harusnya menjadi sebuah titik paling rendah bagi klub sekelas Man United, namun fakta pahitnya adalah bahwa ini sudah menjadi perihal yang biasa. The Red Devils kalah sembilan kali didalam 18 laga Liga Primer Inggris terakhir, dan mereka sudah tak mencetak gol sepanjang empat laga.

Armada Erik ten Hag membuka laga dengan meragukan, namun menutup 45 menit pertama sebagai tim yang lebih baik. Sayang sekali Alejandro Garnacho tak bisa menyelesaikan peluangnya pas Rasmus Hojlund, yang kini sah punyai rasio gol per menit yang lebih tidak baik dibandingkan Wout Weghorst di Liga Primer Inggris (nol gol didalam 11 start), mirip sekali tak menciptakan bahaya.

Setelah Jarrod Bowen memecah kebuntuan bagi West Ham – terbantu oleh bapuknya Andre Onana – Man United mirip sekali tak keluar bisa berikan respons. Blunder Kobbie Mainoo, yang dimaksimalkan Mohammed Kudus untuk berikan Moyes kemenangan pada mantan klubnya untuk kesekian kalinya, makin menyempurnakan penderitaan Setan Merah.

Penampilan para pemain Manchester United tidak lebih buruk karena banyak ditinggal pemain senior yang sedang menghadapi cidera. Namun satu yang mengecawakan adalah penyerang Manchester United, Rasmus Hojlund yang lagi-lagi menghilang bak hantu, dan tanpa satu pun tembakan akurat. Sah memiliki rasio gol per menit yang lebih jelek dibanding Wout Weghorst.